Tuesday, December 5, 2017

Cuplikan Pendidikan Di Indonesia



PENDIDIKAN

Kami hidup di dunia yang tak sempurna. Saat pagi memaksa kami pergi sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas. Guru-guru bagai diktator yang meneror kami agar menanam pohon masa depan yang seragam—disiram hapalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami ketakutan.


Kamilah anak-anak sampah, seperti kata Tuan dan Puan pemerhati pendidikan, tak punya masa depan! Maka kami meledakkan amarah dan kesedihan kami di jalanan, jadi tawuran atau perkelahian. Kami pecahkan jerawat batu pubertas kami dengan adegan-adegan telanjang di depan kamera atau di tempat-tempat gelap yang rahasia. Kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba.

Tapi di mana para orang tua saat kami rindu kasih sayang mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Di mana pemerintah, penegak hukum dan pemuka agama? Kenapa pelajaran moral tak pernah sungguh-sungguh kami dapatkan dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa kami bisa menangis? Di dada siapa kami bisa menemukan rasa bangga dan rasa percaya?
Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang direnggut, direbut, diringkas dan diringkus, kami menyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan pengkhianatan terhadap hak-hak kami—baik sebagai anak-anak maupun sebagai manusia!

 Begitukah Pendidikan Teman


pendidikan itu penting,pendidikan pun yang membuat pendidikan itu tak penting dan karna itu bahwa pendidikan itu penting.percaya bahwa ada sesuatu yang  salah dengan sistem pendidikan Indonesia.

“Semua yang pintar-pintar itu sarjana. Tapi kalau keliru tidak mau mengakui kesalahannya. Akibatnya bangsa ini semakin semrawut tidak karuan,”Pasalnya, kurikulum pendidikan yang ada lebih mengedepankan kepintaran bukan mengajarkan kebaikan.

Kesimpulan yang bisa diambil diantaranya: perdamaian tidak akan bisa terwujud bila hanya diinginkan oleh satu pihak saja, dan sebelum melakukan sesuatu kita harus terlebih dahulu memikirkan tentang akibat yang akan ditimbulkan kelak. Karena akibat yang buruk akan menghantarkan kita menuju penyesalan. Kemudian pelajaran sederhana lain yang bisa dipetik adalah bahwa senyum adalah perbuatan sederhana yang bisa menularkan energi positif pada manusia lainnya. Karena segala masalah yang mendera para tokoh pelajar tidak lepas dari kondisi keluarga masing-masing yang hancur berantakan, dimana keadaan seperti itulah yang pada akhirnya menjerumuskan mereka pada kenakalan remaja






"Something has gone very wrong with our school"
...  Aku ingin mendapatkan pendidikan tapi aku benci sekolah ...
Lahir - Sekolah - Bekerja - Menikah - Mati
Previous Post
Next Post

0 comments: