Thursday, July 23, 2020
Saturday, September 21, 2019
RUANG HIDUP SEBUAH KOPI
Pernah suatu kali saat liburan semester saya bereksperimen untuk mencoba bekerja di sebuah warung kopi di pinggir jalan dan cafe ternama di sebuah kota. Hanya untuk membuktikan perbedaan management system & strategy ,minuman kopi, budaya ngopi di warkop pinggir jalan dan kedai kopi bermerek seperti Starbucks, Dunkin Donuts, J.Co, atau kedai kopi lainnya yang elite di mall. Memang benar berbeda, kedai kopi bermerek lebih variatif menunya—cappuccino, americano, mochaccino, dan manajemen - tempatnya lebih tertata sementara di warkop ya kopi hanya kopi. Tapi, ada satu persamaan kopi di mana pun ia disajikan, yakni kopi mengundang obrolan bagi penyesapnya. Kopi menghilangkan suasana kaku dan membuat santai, kemudian membuka dan mengalirkan percakapan.
Ada beberapa stimulus yang membuat saya berfikir dan berkarya lewat kopi adalah media informasi – expresi dan pembelajaran salah satu contoh yaitu lembaga pendidikan siswa/mahasiswa diajari bahwa matahari terbit dari Barat. Asal – usul seluruh ilmu, pengetahuan, penemuan, teknologi dan peradaban adalah Barat. Semua yang di Timur itu bodoh, melarat, kumuh, kampungan, bloon, bego, tidak percaya pada diri sendiri. Maka penduduk timur harus di beradapkan, harus dijajah untuk dijadikan civilized, diajari pakai kancut, celana, jas, dasi. Sebagaimana segelas kopi menjadi media pembelajaran bagi penikmat kopi untuk bisa menemukan dirinya dalam kesejatian.
Memanfaatkan kopi sebagai media untuk dampak yang lebih nyata. Menurut saya bahwa ada benang merah antara kopi dan seni. Budaya ngopi membuka ruang hidup dan mendukung orang-orang muda kreatif dengan menampilkan karya yang ‘berbicara’ tentang betapa luar biasanya Indonesia. Lewat menempatkan karya-karya seniman muda di dinding sekeliling tempat duduk sehingga pengunjung bisa menikmati karya sambil menikmati kopi kesukaannya. Bukan hanya mengapresiasi karya seni, mutualisme kopi dan seni mendorong seniman untuk konsisten berkarya tanpa takut tidak mendapatkan tempat di Indonesia
Dari pengalaman saya pernah bekerja dan penikmat kopi saya beranggapan mempunyai visi – misi menjadi owner sebuah kedai kopi dengan inovasi pelayanan yang belum disentuh kedai lainnya yaitu menciptakan pengalaman ngopi pelanggan yang selalu dikenang , Secara sederhana jawabannya terletak pada kejutan emosional dan kebahagiaan. Terutama membuka ruang hidup bagi anak muda kreatif dengan menempatkan karya-karyanya di kedai serta tempat ngopi yang menfasilitasi pelanggannya dengan kertas gambar / tulis sehingga pelanggan bisa berkreativitas menggambar atau menulis sesuka hati atau dengan sentuhan teknologi seperti laptop dan sebagainya secara gratis
Tidaklah mungkin seseorang suka mengkonsumsi sesuatu tanpa rentetan kisah dibelakangnya
Keyword : Hidup, Karya, Bisnis, Budaya, Passion, Seni, Informasi, Hobby, Expresi.
Thursday, January 24, 2019
Writing a message ( Mencintai Wanita)
~ MENCINTAI WANITA ~
Jadi begini, Sebenarnya lebih baik kalau kita tidak pernah ketemu secara fisik , Tapi kita punya khayalan secara rohaniah.
Jadi kalau engkau cinta kepada seorang wanita, maka peliharalah cintamu itu didalam rohmu dan jangan pernah datang ke dia Apalagi sampai memandang wajahnya, supaya tidak terkotori oleh kelakuan-kelakuan duniawi sehingga kelak akan menjadi istri mu di surga.
Monday, January 7, 2019
KATA RENJANA
Kata Renjana
aku tulis malam setengah pagi
pahamkah isyarat hati
dengan ditemani kopi hangat
kau melekay hati huma yang pekat
Bagaimana untuk cara mendekat
hingga aku lupa harga diri
dan terlalu sakral wajah tuk melihat
bayang senyummu ohh sejati
salahkah hati berkedip syafaat
entahlah
bicara cinta
aku ingin mrncintaimu dengan sederhana
tanpa isyarat yang tak sempat
diucapkan malam kepada angin
yang menjadikannya dingin
kata berkata
aku ingin berkata dengan makna
tanpa isyarat yang tak sempat
dikatakan kata kepada pembaca
yang menjadikannya mengenal penulisnya
~~~
(P)UISI Mahasiswa Millenials
Aku Hanya Ingin Menulis Puisi
Aku tulis puisi
karna aku tau
tidak ada yang benar-benar serius
pancasila pun hanya jargon
yang semata-mata hanyalah papan nama
Aku tulis puisi
karna aku mengerti
perguruan tinggi melimitasi ruang gerak berekspresi
bahkan disinyalir masih kontroversi
atau berada di diluar ideologi kampus itu sendiri
Aku tulis puisi
meski aku mengerti kadang tak berarti
Aku tulis puisi
meski aku tahu secuil in-telek-tual pun mulai tak ada lagi
pihak-pihak membodohi lewat berkorporasi
dan menjelma bangsa endonesa
sekarat revolusi harga diri mempersilahkan diperkosa bangsa barat
hingga diludahi
itu sudah terbukti
Aku tulis puisi
hingga aku bermimpi
mempunyai pemimpin yang
ditakuti & malati
menjadikan hulu ledak
sebuah solusi
dan para aktor berhenti berdrama mengungkapkan rasa
para musisi kehabisanbahan tuk mengkritisi
mereka seniman berhenti menggelitik politik
sampai mereka mahasiswa
tak bersedia orasi memanjat
gedung petinggi
bukankah itu bukti terwujudnya pancasila
Aku tulis puisi
Aku hanya ingin menulis puisi
karna hidup harus dilunaskan
Aku tulis puisi
sebelum segala terpejam kepayahan
Wednesday, March 7, 2018
CHORD ( lirik ) Iwan Fals - Batas Tak Terbatas
BATAS TAK BERBATAS
Penyanyi : Iwan Fals
Ciptaan : Iwan Fals
Lirik : Slamet Rahardjo Djarot
Am
Sendiri
menanti pagi
Dm E F#m G
C
Setitik embun bergantung di ujung daun
Setitik embun bergantung di ujung daun
Am
Sang dara melamun
Sang dara melamun
Dm E F#m G
C
Mimpi menelan matahari
Reff :
Mimpi menelan matahari
Reff :
A D
Suci embun segar perawan
Suci embun segar perawan
E A
Bergaun cahaya
Bergaun cahaya
F#m
Melintas batas
Melintas batas
D E A
Ambisi dan kenyataan
Ambisi dan kenyataan
F#m D
Melambung tinggi, jauh
Melambung tinggi, jauh
E A
Ke alam impian
Am E
Dimana sungai dan pepohonan
Ke alam impian
Am E
Dimana sungai dan pepohonan
D Am
Berkelindan menganyam kehidupan
Berkelindan menganyam kehidupan
Intro : Am
Am
Jejak telah dilangkahkan
Dm E F#m G C
Seribu kehendak harus terlahirkan
Seribu kehendak harus terlahirkan
Am
Urai jerat keangkuhan
Urai jerat keangkuhan
Dm E F#m G C
Melepas belenggu rasa tahu berlebihan
....................................................................
Reff :
....................................................................
Melepas belenggu rasa tahu berlebihan
....................................................................
Reff :
....................................................................
A D
Memang
gaun ini mesti berganti
E A
Cahaya tak lagi menyilaukan
Cahaya tak lagi menyilaukan
F#m D E A
Dan menjelma menjadi pelurus hati
Dan menjelma menjadi pelurus hati
F#m D E A
Kini sang dara menyanyi lagi
Kini sang dara menyanyi lagi
Am` E
Tak lagi dia mau merasa sepi
Tak lagi dia mau merasa sepi
D Am
Tak lagi dia mau merasa sendiri
E
Segar perawan berdandan
Tak lagi dia mau merasa sendiri
E
Segar perawan berdandan
Am
Atas cermin bercahaya kenyataan
Atas cermin bercahaya kenyataan
E Am
Mimpi indah adalah fatamorgana
E
Walau samar cakrawala
Mimpi indah adalah fatamorgana
E
Walau samar cakrawala
Am
Adalah kenyataan
Adalah kenyataan
Em
Tampak jauh untuk ditempuh
Tampak jauh untuk ditempuh
F#m G
Tapi itulah batas
Tapi itulah batas
C E Am
G F#m
Dari kehendak manusia yang tak berbatas
G
Dari kehendak manusia yang tak berbatas
G
Oooh
.........
…………………..
Kembali ke Reff
…………………..
Kembali ke Reff
……………………
Am E
Dimana sungai dan pepohonan
Dimana sungai dan pepohonan
Friday, February 2, 2018
Di Universitas - MATAHARI TERBIT DARI BARAT
MATAHARI TERBIT DARI BARAT
Di universitas mereka diajari bahwa matahari terbit dari Barat. Asal – usul seluruh ilmu,
pengetahuan, penemuan, teknologi dan peradaban adalah Barat. Semua yang di Timur itu
bodoh, melarat, kumuh, kampungan, bloon, bego, tidak percaya pada diri sendiri. Maka
penduduk timur harus di beradapkan, harus dijajah untuk dijadikan civilized, diajari pakai
kancut, celana, jas, dasi, dengan busa mulut yang bermuatan bahasa Barat meskipun sepotong
– sepotong. 300 tahun sudah penduduk Timur dicuci otaknya, disirnakan kepribadiannya,
dipendam sejarah masa silamnya, diperbudak trilogi politik perekonomian dan
kebudayaannya.
Bangsa Indonesia Jawa yang untuk satu peristiwa kecil punya sebutan tibo, rutuh, njungkel,
nggeblag, nylorot, njengkang, kesosor, njungkir, nyungsep dst merasa lebih bodoh dan
tertinggal dari bangsa yang hanya punya satu kata falling down untuk peristiwa yang sama.
Bangsa yang peradabannya suadah mencapai detail pari, gabah, beras, sego, memperbudak
dirinya kepada bangsa yang hanya kata rice. Bangsa Indonesia tiba – tiba bikin Negara dan
Republik, karena tidak berani mencari dan menjadi dirinya sendiri. Kaum intelektual berpikir
bahwa kerajaaan itu kuno, otoriter dan diktator. Seakan – akan bisa diselenggarakan
kehidupan bersama tanpa otoritas dan diktat hukum.
Otoritarianisme dan diktatorisme adalah suatu tata kehidupan dimana rakyat tidak memiliki
daya tawar atas kedaulatannya. Hari ini rakyat Indonesia tidak punya bargaining power
terhadap wakil-wakilnya sendiri, terhadap Presiden dan seluruh jajaran pemerintahannya.
Kalau yang otoriter-diktator hanya satu Raja dan sejumlah ponggawa, agak sederhana
caranya melawan. Tapi kalau yang diktator adalah Presiden dengan sekian premannya, sekian
Menteri dengan ratusan dan ribuan pegawai jajarannya, Dewan Perwakilan yang berlapis –
lapis sampai ke strata bawah, dst – sangat ruwet dan butuh ekstra energi memberontakinya.
Kalau dalam kerajaan, Diktatornya sendirian. Kalau dalam Republik Demokrasi, diktatornya
rombongan.